Monday, December 10, 2012

Pernyataan Maaf

Heya. Selamat malam. Ketemu lagi dengan saya di blog ini.
Oh, lupakan, saya terlalu banyak nonton TV.

Nggak ada kerjaan setelah belajar buat UAS, akhirnya saya baca-baca ulang blog ini. Terdengar narsis memang, jadi kepikiran apa ada orang lain yang punya kebiasaan seperti saya ini? Oke, itu hanya penjelasan latar belakang. Masuk ke bahasan utama.

Setelah membaca-baca ulang, beberapa post rasanya sedikit rasis(?). Bukan, bukan rasis yang beneran, cuma sedikit diskriminasi. Bahkan saya, yang sudah menulis post-post itu dengan segala kesadaran (kecuali kalau keadaan galau bisa bikin mabok), merasa bahwa mereka... sangat songong/sombong/sok sekali =)) [hey, deadly triple s!]

Beneran. Dibaca tuh seakan-akan saya, si penulis, adalah yang paling benar. Haha. Sifat alami saya, mungkin? Weleh, kalau iya, gawat ini.

Saya nggak bakal heran kalau ada yang merasa tersinggung. Saya nggak menyalahkan. Saya usahakan menerima komentar anda sebagai kritik membangun. Kalau perlu lain kali jitak saja saya secara langsung XD

Untuk itu saya minta maaf yang sebesar-besarnya untuk semua pembaca. Saya mengaku salah. Harusnya saya memikirkannya lebih matang, ya. Terkadang jari saya bergerak jauh lebih cepat dari otak dan mulut #slapfinger. 



Setelah minta maaf begini, saya mau cuap-cuap lagi. Silakan di-skip kalau sudah nggak tertarik karena ini memang hanya cuap-cuap geje.

Hehe, jujur ini saya tulis setelah baca blog seorang teman yang bisa saya perkirakan cukup tidak puas dengan isi blog saya yang penuh rasisme(?). Maaf beneran maaf ya sis, sama sekali nggak kepikiran kalau itulah yang kalian pikirkan dan kamu pikirkan ketika membaca buah pikiran saya. #njelimet #dibuang

Kemudian sedikit klarifikasi.

Pertama. Saya nggak pernah menganggap seseorang itu pas-pasan apalagi bodoh. Okeee, bohong kalau dibilang nggak pernah sama sekali. Beberapa kali saya pernah 'memaki' teman-teman karena begitu lambat mengerti soal pelajaran. Tapi itu hanya terjadi kalau saya sedang bete taraf maksimal, kok. Suer. Kalau lagi waras, mana mungkin saya berani berpikir begitu. [Which means, I have such bipolar personalities.... #orz]

Ajaran keluarga: semua punya plus dan minus. Di atas langit masih ada langit. #eaa

Jadi intinya, saya percaya semua orang punya kelebihan masing-masing. Tahu nggak, saya ini orang yang mudah nge-fans. Buktinya saya nge-fans sama hampir semua anak kelas saya. Mulai dari yang vokalis, gitaris, bassis, futsalis (#salah), kiper, olahragawan, penari, pelukis, dll. Bahkan saya nge-fans sama teman-teman yang pandai debat/orasi, saya nge-fans sama yang paling rajin di kelas, dll.  

*readback* Oke, I sound like a total freak fangirl. Uhuk. Lupakan.

Kedua. Saya nggak masalah kalau kalah dari nilai teman-teman (dan saya nggak munafik, yang saya sebut tidak jujur itu). Ini sedikit-banyak membela diri sih, tapi pokoknya begitulah. Harap dimengerti. #heh #apanya

Udah. Klarifikasi cukup segitu aja. Semoga permintaan maaf diterima. #sungkem

No comments:

Post a Comment