Kata orang menyerah itu mudah
Kau berhenti, menapak tanah terdiam runtuh
Kau terduduk, mencari benar dari sesal tak bertuan
Kau menangis, memanggil beku datang bagi hati
Tapi saat ingin ku diam, menyerah, menyambut kalah,
Tak kunjung rasa itu tiba
Tak pernah waktu meminta maaf
Aku harus terus maju, meski peluh jadi air mata
Meski sakit terasa di pahitnya ludah
Satu demi satu tulangku rontok!
Dimakan kejinya Tuhan semesta alam
Dicerabut masa dan kata maaf
Adakah kiranya yang mau menampar wajahku?
Agar setidaknya pori-pori membuka, biarkan ampunan mengalir
Adakah kiranya yang mau menampar wajahku?
Agar sesal ini tampak olehmu, Kawanku!
-12052014-
No comments:
Post a Comment