Sunday, July 8, 2012

The Moon That Embraces The Lamps

[Title is trolling. Much.]

Lights are on,
Streets and me are alone,
Where the night's song,
Vianna desu!

Pada tanggal 5 sampai 7 Juli kemarin saya pergi ke Surabaya. Dalam rangka libur, sekaligus mengerjakan berbagai 'urusan' (though not mine, just my family's). Jujur saja, pas berangkat saya mabuk perjalanan .___. Tapi begitu sampai di Surabaya, kami ke kampus Ubaya karena onee-sama mau daftar ulang  di sana--dan saya manfaatkan itu untuk take a stroll around, to lessen my fatigue. Cukup lama saya berjalan-jalan sendirian, hanya di sekitaran gedung perpustakaan. Ya, seperti biasa, saya sendirian, berkeliling, dengan kaos-celana pendek-sandal, celingak-celinguk seperti anak hilang. Hahaha, sepertinya tingkah saya selalu seperti anak hilang atau anak gila. XD

Lanjut. Esoknya, saya bersama onee-sama dan onii-sama pergi nonton film di bioskop. The Amazing Spider-Man. That was... pretty good. Emosional sekali memang, akting para pemainnya juga bagus. Hanya saja rasanya banyak plot hole yang agak mengganggu flow cerita di sana... Hmm. Oh, dan epilog nge-troll khas Marvel! XD


Promotional poster of The Amazing Spider-Man. I don't own.

Dan seperti biasa, efek 3D tidak berpengaruh banyak bagi mata saya .____." Kecuali di bagian klimaks saat Spidey berayun-ayun using cranes. Dan di bagian penutup. I wonder kalau cuma saya yang merasa 3D itu tidak kelihatan bedanya.

Oke, anyway. Setelah siangnya menonton bioskop, malamnya saya dan keluarga beramai-ramai ke Food Festival. Entahlah apa namanya yang official. Hihi. Setting tempatnya bagus, cocok dengan suasana festival malam. Banyak lampu-lampu bulat digantung, jadi seperti background Bokeh.


Uhuk. Maaf, kualitas kamera maupun waktu memotret terbatas, jadi hasilnya buruk. Yang ini waktu kami baru sampai, sebelum masuk ke tempat pujasera. Sebetulnya saya juga memotret pujasera itu sih (berhubung ada live music-nya, sayang kalau tidak difoto) sayangnya hasilnya goyang, karena saya ditarik okaa-sama untuk cepat-cepat jalan. Huhuhu.



Setelah selesai makan di pujasera, kami jalan lagi ke bagian dalam (demi mencari duren! Dureeeen! #dor) Ternyata ada pujasera(?) lagi, kali ini beratapkan langit. Umm, lampu-lampunya mengganggu hasil foto >.<


Dan inilah duren yang dicari-cari! Kami beli satu biji untuk dimakan bertujuh, keroyokan. Hihi. Sayang yang kami beli sudah agak terlalu matang, walaupun memang manis dan enak sih. Cuma, gara-gara di sana ramai, kami tidak kebagian tempat duduk. Akhirnya makan sambil berdiri. Euh, barbaric much? #dueng


Setelah selesai makan duren, kami pun beranjak pulang. Eh, tapi mampir beli cakwe dan takoyaki dulu. Saya kepengen motret si mas yang jualan takoyaki (mukanya antara eropa-jepang-cina, menurut saya-neesama-kaasama, respectively XD) tapi saya maluuu! >///< Intinya, nggak jadi deh.

Waktu menunggu takoyaki matang itu, saya berkeliaran sedikit (biasaaa, jadi anak hilang lagi). Saat itulah saya baru menyadari, meski gemerlap lampu membutakan mata, sang penerang alami malam malah tidak kelihatan. Padahal saya tahu, malam itu seharusnya bulan masih penuh/hampir penuh. Namun yang ada di langit hanya kegelapan, tanpa satu pun bintang. Yaah, walaupun kecewa, setidaknya langit malam itu tidak merah seperti langit metropolis biasanya.

Tapi surprise! Ketika kami sudah mau masuk mobil untuk pulang, saya menengok cakrawala sekali lagi dan menemukan sang Putri Malam menampakkan diri malu-malu dari balik awan! Dan yang membuat saya lebih senang, ternyata malam itu bulan masih bulat utuh, masih purnama. Indah sekali! Tirai awan hitam yang bergantung malas di sekitar rembulan itu pun semakin mendramatisasi adegan tersebut. Saya merasa sungguh, sungguh beruntung sempat menyaksikan keindahan semacam itu di langit kota metropolis seperti Surabaya :)

(Tapi saya bahkan tidak berusaha memotretnya. Saya tahu, bulan itu nanti hanya akan tampak seperti bola pijar kecil di tengah laut.)

Well then, until next time.

No comments:

Post a Comment