Friday, July 20, 2012

Thanks to Allah

Red is your heart,
Green is your sprout,
Black is your demon,
White is your God,
Vianna desu

I've always been an emotional person. Walaupun ini tidak berlaku di dunia maupun keadaan nyata. Saya bisa menangis karena membaca manga atau menonton film. Tapi saya tidak bisa (sulit sekali bisa) menangis karena masalah-masalah kehidupan saya sendiri.

Kecuali yang berhubungan dengan keluarga dan/atau akademik.

Tapi yang mau saya bahas di sini bukan masalah itu, jadi mari lupakan saja.

Saya ingin bercerita bahwa saya bahkan bisa menangis... karena mendengarkan lagu.

Tidak banyak sebetulnya lagu yang mampu membuka keran air mata saya. Biasanya memang lagu dengan lirik tragis, atau video klipnya tragis, pokoknya yang tragis deh. Apalagi yang liriknya tragis dan saya cocok-cocokkan dengan keadaan saya sendiri.

Tipe lagu lain adalah yang liriknya berhubungan dengan ibu, nasionalitas, semacam itulah. Pembakar semangat. Entah kenapa saya malah ingin menangis kalau dengan lagu semacam itu. Keharuan selalu menyesak dada ini. Namun tetap saja, saya tidak bisa menangis di depan umum. Paling-paling cuma diaaam ditahan.

Tapi, pemirsa! Rekor tercapai seminggu yang lalu. Saya benar-benar menitikkan air mata waktu di bis, perjalanan dari Jakarta ke Bandung. Oke, lupakan ide bahwa saya tersedu begitu ya. Ini cuma keluar air mata sedikit. Untungnya saya duduk dekat jendela, jadi saya langsung sembunyikan muka dengan cara menghadap keluar.

Lagu apa sih yang bisa bikin saya seperti itu?

Semua gara-gara di bis disetel lagu-lagunya Maher Zain, satu album. Thanks to Allah.

Batin saya terusik. Hati saya hangat. Karena mendengar nama Allah diserukan berkali-kali, dalam melodi yang indah. Karena mendengar kehebatan serta rasa cinta Allah dijelaskan berkali-kali, dalam kata yang indah.

I thank you, Maher Zain. And I thank Allah.

No comments:

Post a Comment