Thursday, August 30, 2012

Fujo Desire

[Title isn't intented to offend. Cuma dirasa pas aja.]

Tahu nggak? Di kelas saya ada beberapa pasangan shou-ai. Yaoi. BL. Whatever. Pokoknya pasangan cowok dengan cowok.

Tunggu, mereka masih straight, tapi sukaaa banget beraksi lovey-dovey sesama cowok. Dan saya, yang notabene punya jiwa fujo sebanyak 0,001% (oke,  saya mengakui ini. Saya akui, tapi tidak menerima komentar lebih lanjut) tentu saja... ehem, menikmati. Aksi mereka tuh kadang gokil banget, sampe yang hardcore gitu pernah lho. Kalau nggak salah, waktu itu saya jejeritan. Entahlah, mungkin di luar saya kelihatan jijik(?) tapi aslinya di dalam................. cough.

And I notice, ada satu cowok yang punya banyak 'pemuja'. I notice him, as the ultimate seme.

Dia itu cool (walopun, akui sajalah, sangat gokil karena sampai bisa beraksi BL di kelas). Orangnya tinggi, tegap, rambutnya cepak-hampir-botak dan dia ikut ekskul silat (entah apa hubungannya, cuma mau nambahin aja). Suaranya dalam. Kalau diam tanpa senyum, mukanya rada sangar.

Naaah, anak ini, let's call him W, benar-benar ultimate seme. Lebih dari dua anak cowok lain suka nempel-nempel sama dia, what you call 'seductively', sambil senyum-senyum gitu. Tapiii, si W ini tetep stay cool, pemirsa! Digelayuti gitu, dia santai. Hampir tidak mengindahkan. Seakan-akan it's very natural to have his uke clinging all over him that he gets bored.

Buset.

Selain si W ini, ada beberapa uke-seme lain sih. Tapi mereka nggak stand out dibandingkan si W (dan para uke-nya). Though, BL show is daily entertainment for me. Tinggal ngeliat aja, kadarnya hardcore atau mild, tergantung tingkat insanity anak-anak pada hari itu. Lol.

[AND WHAT THE HELL AM I WRITING DOWN HERE, I'M PRACTICALLY LOSING MY MIND LOOOOL]
[And finally, I'm admitting my fujo side. Tapi pemirsa, kalau untuk animangame-movie-fanfic-dll, saya nggak dapet feel-nya. Entah kenapa cuma di RL saya merasa terhibur dengan BL. Mungkin, partially karena pelakunya adalah teman sendiri sehingga saya menganggapnya sebagai tingkah ngaco dari orang-orang gokil doang. Nggak serius kayak di fanfic gitu.]
[Dan kenapa saya terkesan membela diri begini, coba?]

No comments:

Post a Comment