Title: Tetesan Hujan
Author: Vianna Orchidia / Annasthacy Chashyme
Fandom: Umineko no Naku Koro ni
Character: Ushiromiya Ange, Amakusa Juuza
Rating: K+
Genre: Romance, Friendship
Disclaimer: I do not own the series and the characters, and I do not gain any profit from this fanfiction
Author: Vianna Orchidia / Annasthacy Chashyme
Fandom: Umineko no Naku Koro ni
Character: Ushiromiya Ange, Amakusa Juuza
Rating: K+
Genre: Romance, Friendship
Disclaimer: I do not own the series and the characters, and I do not gain any profit from this fanfiction
Warning: AU of Lightning Returns: Final Fantasy XIII (because I'm obsessed)
hancur/han·cur/ v 1
pecah menjadi kecil-kecil; remuk; 2 tidak tampak lagi
wujudnya; luluh; larut:
"Jam 6. Cepat kembali," suara
gadis itu terdengar tajam bahkan dari balik gemerisik statis dari
earpiece. Amakusa mengedikkan bahu sementara tubuhnya tersedot
oleh kekuatan mistis yang membawanya kembali ke Ark, melewati
Historia Crux. Historia Crux adalah bagian terburuk dari proses
menuju Ark―selalu ada rasa yang asing dalam dadanya tiap kali
menyaksikan roda gigi itu bergerak melewati dirinya. Tapi setelah
beberapa kali melewati proses ini, Amakusa belajar untuk mengabaikan
rasa itu.
Rasa yang lebih tepat disebut
kekosongan itu.
Ketika Amakusa membuka kedua matanya di
dalam Ark, seorang gadis bersurai merah menyala tampak menyilangkan
tangan di depan dada. Komputer raksasa di balik punggungnya
menunjukkan berbagai video dari seluruh Nova Chrysalia.
"Hari ini kau tidak dapat banyak
Eradia," ujar gadis itu, nada suaranya setengah menuduh.
Amakusa menyeringai. Nona besar satu
itu memang tidak berubah sama sekali, bahkan setelah menjadi mainan
Tuhan. "Tenang saja, Ojou. Masih ada besok," jawab lelaki
itu, sementara ia mengalihkan pandangan ke Yggdrasil.
"Kau bicara seolah-olah waktu kita
tak terbatas. Dunia ini akan hancur dalam waktu dua hari, kalau
Yggdrasil tidak berbunga sempurna. Kau tahu itu."
"Dan kau bicara seolah-olah dunia
tidak akan hancur kalau Yggdrasil berbunga sempurna." Amakusa
tertawa kecil. Tawa yang kosong tanpa arti. "Toh 13 hari adalah
batas terlama yang dimiliki dunia ini sebelum hancur, ya kan?"
Ange tidak menjawab.
No comments:
Post a Comment