Sunday, June 14, 2015

[Fanfic] Tetesan Hujan (ch 19)

Title: Tetesan Hujan
Author: Vianna Orchidia / Annasthacy Chashyme
Fandom: Umineko no Naku Koro ni
Character: Ushiromiya Ange, Amakusa Juuza
Rating: K+
Genre: Romance, Friendship
Disclaimer: I do not own the series and the characters, and I do not gain any profit from this fanfiction
Warning: AU of Lightning Returns: Final Fantasy XIII (because I'm obsessed)

hancur/han·cur/ v 1 pecah menjadi kecil-kecil; remuk; 2 tidak tampak lagi wujudnya; luluh; larut:

"Jam 6. Cepat kembali," suara gadis itu terdengar tajam bahkan dari balik gemerisik statis dari earpiece. Amakusa mengedikkan bahu sementara tubuhnya tersedot oleh kekuatan mistis yang membawanya kembali ke Ark, melewati Historia Crux. Historia Crux adalah bagian terburuk dari proses menuju Ark―selalu ada rasa yang asing dalam dadanya tiap kali menyaksikan roda gigi itu bergerak melewati dirinya. Tapi setelah beberapa kali melewati proses ini, Amakusa belajar untuk mengabaikan rasa itu.

Rasa yang lebih tepat disebut kekosongan itu.

Ketika Amakusa membuka kedua matanya di dalam Ark, seorang gadis bersurai merah menyala tampak menyilangkan tangan di depan dada. Komputer raksasa di balik punggungnya menunjukkan berbagai video dari seluruh Nova Chrysalia.

"Hari ini kau tidak dapat banyak Eradia," ujar gadis itu, nada suaranya setengah menuduh.
Amakusa menyeringai. Nona besar satu itu memang tidak berubah sama sekali, bahkan setelah menjadi mainan Tuhan. "Tenang saja, Ojou. Masih ada besok," jawab lelaki itu, sementara ia mengalihkan pandangan ke Yggdrasil.

"Kau bicara seolah-olah waktu kita tak terbatas. Dunia ini akan hancur dalam waktu dua hari, kalau Yggdrasil tidak berbunga sempurna. Kau tahu itu."

"Dan kau bicara seolah-olah dunia tidak akan hancur kalau Yggdrasil berbunga sempurna." Amakusa tertawa kecil. Tawa yang kosong tanpa arti. "Toh 13 hari adalah batas terlama yang dimiliki dunia ini sebelum hancur, ya kan?"

Ange tidak menjawab.

No comments:

Post a Comment