Title: Tetesan Hujan
Author: Vianna Orchidia / Annasthacy Chashyme
Fandom: Umineko no Naku Koro ni
Character: Ushiromiya Ange, Amakusa Juuza, Beatrice
Rating: K+
Genre: Romance, Friendship
Disclaimer: I do not own the series and the characters, and I do not gain any profit from this fanfiction
Author: Vianna Orchidia / Annasthacy Chashyme
Fandom: Umineko no Naku Koro ni
Character: Ushiromiya Ange, Amakusa Juuza, Beatrice
Rating: K+
Genre: Romance, Friendship
Disclaimer: I do not own the series and the characters, and I do not gain any profit from this fanfiction
Warning: AU
hitam /hi·tam/ n warna
dasar yg serupa dng warna arang
Asap mengepul dari cangkir teh yang
dibiarkan di atas meja kecil di tengah gazebo taman. Seorang
perempuan bersurai merah yang duduk menyilangkan tangan di salah satu
kursinya seakan lupa kalau ia punya secangkir teh yang menunggu untuk
diminum. Perempuan muda itu masih sibuk menekuni selembar kertas
menguning yang terhampar di depannya. Raut wajahnya kaku, dengan
segurat gundah di bola matanya.
“Yaa, Ange!” suara wanita tiba-tiba
melengking di udara. Tanpa perlu perempuan bersurai merah itu
menggerakkan kepala, dia tahu bahwa di kursi sebelahnya ada
segerombolan kupu-kupu emas, yang kemudian menyatu menjadi sosok
perempuan pirang bergaun merah. “Kenapa sedih begitu?” tanya
pendatang baru ini, melambaikan tongkat cerutu di tangan.
“Nona Besar Beatrice,” sapa Ange
singkat. Lebih dari itu, dia tidak menunjukkan pergerakan apapun. Hal
ini membuat Beatrice merengut heran.
“Angeee, sudah kubilang panggil saja
Beatrice, kan! Kenapa, sih? Sepertinya hari ini kamu lebih judes
daripada biasanya?”
Menghela napas panjang, Ange
menyodorkan kertas menguning di hadapannya kepada Beatrice. “Dia
orang Hitam,” bisiknya, marah bercampur sedih dan kecewa.
Tanpa membaca isi kertas itu, Beatrice
langsung paham siapa yang dimaksud oleh anak didiknya tersebut.
Kemarahan mulai merambati hatinya. “Dan selama ini laki-laki itu
tahu kalau kita orang Emas?”
“Ya.”
Hitam dan Emas. Dua kubu yang
berselisih sejak ribuan tahun lalu, yang tidak jarang menuai korban
jiwa dari kedua belah pihak. Penyihir-penyihir dari kedua kubu ini
saling membenci satu sama lain, tapi tampaknya Ange tidak cukup
beruntung karena ia jatuh cinta kepada seorang penyihir laki-laki
bersurai perak yang begitu misterius. Ternyata dia orang Hitam.
Seharusnya aku sadar dari awal, batin Beatrice penuh sesal.
Dengan begitu Ange tidak perlu tersakiti begini...
Tanpa mengatakan apapun, Ange berdiri.
Dia bersumpah tidak akan memaafkan seluruh kubu Hitam tanpa terkecuali...
terutama laki-laki itu.
No comments:
Post a Comment