Monday, July 13, 2015

[Fanfic] Tetesan Hujan (ch 25)

Title: Tetesan Hujan
Author: Vianna Orchidia / Annasthacy Chashyme
Fandom: Umineko no Naku Koro ni
Character: Ushiromiya Ange, Amakusa Juuza
Rating: K+
Genre: Romance, Friendship
Disclaimer: I do not own the series and the characters, and I do not gain any profit from this fanfiction
Warning: AU...?

mimpi /mim·pi/ n 1 sesuatu yg terlihat atau dialami dl tidur; 2 ki angan-angan

Sepasang iris kebiruan perlahan menampakkan dirinya dari balik kelopak mata yang terkatup rapat. Di dalamnya tergurat nostalgia, luka lama yang tertutup oleh waktu, pagi ini terkuak kembali dari dalam lelap. Sebulir air mata mengalir menuruni pipi, berhenti di sarung bantal berwarna putih.

“Ojou?”

Sepasang iris itu mengerling pada sosok laki-laki yang berbaring di sebelah pemiliknya. Amakusa tampak seperti sudah bangun sejak lama, tidak ada bekas-bekas tidur di wajahnya. Lelaki itu mengamati wajah Ange lamat-lamat. Dia menggunakan ibu jari untuk menghapus jejak air mata di pipi gadis itu. “Mimpi?”

“Mm...” gumam Ange. Gadis itu bergerak mendekat pada Amakusa untuk mencari harum tubuh yang begitu ia kenal. Amakusa memutar tubuh menghadap ke atas agar Ange bisa meletakkan kepalanya di atas dadanya. Setelah mengirup napas dalam-dalam, Ange berbicara dengan suara serak, “Mimpi tentang keluargaku...”

“Oh ya? Tumben.”

“Hmm... Sudah berapa lama ya? Dua atau tiga tahun mungkin? Sejak terakhir kali aku melihat mereka dalam mimpi.” Amakusa membiarkan gadis itu berguling untuk membenamkan kepala lagi ke bantalnya sendiri, menyembunyikan ekspresinya yang tampak bahagia. “Ternyata aku masih ingat suara Kak Battler... Mama... Papa...”

Amakusa menyeringai tipis. Dulu, dua atau tiga tahun yang lalu, perempuan itu memimpikan keluarganya hampir setiap malam. Terbangun bersimbah air mata hampir setiap pagi. Berduka setiap hari. Bagi anak perempuan berumur belasan tahun, tentunya sulit melepaskan kepergian keluarganya begitu saja, tapi dengan berjalannya waktu Ange bisa berdiri tegak lagi. Melihat perempuan itu tumbuh dewasa dengan susah payah adalah salah satu faktor yang membuat Amakusa tunduk. Sekarang, Ange terbangun dari nostalgia bersama keluarganya dengan senyum di bibir dan lelaki itu positif jatuh cinta.

A/N: commemorating the 25th drabble! Hurrah! I'm halfway there :""")

No comments:

Post a Comment